Pecinta Sejati
     Saat mengaji kitab bersama Ustadz Miftah, aku mendapat suatu pelajaran yang bisa dibilang "unik". Kau pasti penasaran, apa hubungannya dengan judul di atas?
     Jadi begini, kau pernah mencintai seseorang? Pastinya. Dan kau pernah mencintai tanpa pernah mengungkapkan? Jika iya, aku akan memberimu penghargaan berupa 'jempol'. Ketahuilah bahwasannya, orang yang mencintai tanpa pernah mengungkapkan perasaannya dialah orang yang luar biasa. Dan jikalau rasa tersebut terus dipendam sehingga membuatnya sakit, dan kemudian sakit tersebut membawanya berpulang kepada Rabbnya, maka "Syahidlah dia!"
       Kau mungkin berpikir ini gila. Aku pun sama, hanya saja, ada satu sisi yang membuatku merasa ini benar; yaitu caranya menyikapi. Iya, aku merasakannya sendiri. Ternyata jomblo itu memang menyakitkan, lebih menyakitkan lagi bila dia yang kita idamkan setengah mati mencintai yang lain. Bak rantai makanan; aku mengejarnya yang mengejar dia. Kau pasti tahu bagaimana rasanya.                         
    "Seseorang yang dibawa terbang setinggi-tingginya dan kemudian dijatuhkan secara tiba-tiba," itulah Harapan. Pernahkah kau mengharapkan sesuatu dari seseorang? Jika iya, maka bersiaplah jatuh ke dasar nestapa. Bukan maksudku untuk menakutimu. Kau tahu kenapa? Karena aku pernah mengalaminya, aku tidak ingin kau pun merasakan hal yang sama. Kau tahu kenapa harapan sebegitu menyakitkan? Karena harapan itu 'Penjahat'. Iya, penjahat itu tidak pernah lembut, ia kasar, selalu menyakiti. Terserah jika kau senang berteman dengannya, yang jelas ia adalah 'Penjahat'. Yang awalnya dibaiki, manjain, lalu dibawa terbang dengan jurus khayalannya, dan kemudian ia jatuhkan kau secara tiba-tiba! Sadis, kan?
       Cinta itu nikmat. Aku sebenarnya suka bermain perasaan dengan wanita. Namun, aku sadar bahwa cinta tidak sepatutnya untuk dipermainkan. Cinta adalah rasa yang harus dijaga agar tercipta yang namanya 'bahagia'. Dan tentang harapan tadi, jika kau benar-benar telah dijatuhkan, maka kau hanya punya 2 pilihan. Dan 2 pilihan tersebut menentukan siapa dirimu sebenarnya. Yaitu; bangkit atau tetap dalam posisi jatuh. Bedanya pemenang dengan pecundang yaitu: Pemenang tahu caranya berdiri setelah jatuh, sementara Pecundang lebih nyaman dalam kondisi jatuh. Jika kau Pecinta Sejati, maka aku sarankan pilih yang pertama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya

Tenang

Mencandu