Mati

Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih

Perihal kematian, sebenarnya aku tidaklah takut. Hanya saja, membayangkan bagaimana nantinya aku mati sungguh membuat bulu kudukku berdiri. Iya jika matiku sedang dalam beribadah, sholat, berbuat kebaikan. Tapi jika sebaliknya; dalam keadaan bermaksiat. Sungguh mengerikan, bukan? Malaikat datang secara tiba-tiba, lalu mencabut seketika. Apa lagi yang bisa aku lakukan? Tak ada. Selesai semua.
Sekarang aku bertanya, takutkah kau dengan kematian? Jika iya, masihkah kau berbuat dzolim, bermaksiat? Kau tahu tidak kalau mati itu sebuah misteri? Kau tahu kapan matimu? Maaf, Kawan, aku tidak bermaksud menceramahimu. Aku pun masih sering berbuat maksiat. Aku pun manusia biasa yang tak luput dari dosa. Hanya saja, aku masih ingat.
Cobalah kau pikirkan, kau memiliki segalanya; rumah mewah bertingkat, mobil, dan koleksi sebagainya. Setiap hari berpakaian serba mewah. Perlu kau tahu: percuma kau mengoleksi semua itu! Kau tetaplah sama dengan milyaran manusia di bumi; semua akan kembali ke tempat yang sangat sederhana, bahkan lebih buruk; di tanah. Dan ketika sudah terjadi, apa lagi yang bisa kau banggakan? Apa lagi yang bisa kau bawa? Rumah, jabatan, cinta dan sebagainya, semua itu hanyalah titipan semu.
Untukmu, juga diriku sendiri: ingatlah! Waktu hanya berjalan maju. Tak bisa diperintah berhenti apalagi mundur. Sekadar pengingat; lakukanlah yang terbaik hari ini seolah besok kau akan mati.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanya

Tenang

Mencandu