Luka
“Manis
adalah rasa yang terbit dari hambar. Karena, yang indah hanya luka,” Yumin Hoo.
Luka
“Pada fisik ia sangat baik, tak pernah singgah terlalu
lama. Pada hati ia sangat baik, memberi lara dengan masa yang sangat lama.”
Baik, bukan? Luka yang memberimu rasa sakit.
Terkadang, luka memberimu rasa nikmat. Bukankah selama ini kita melupa? Saat
bahagia mampir, Dia kau simpan di mana?
Rasakanlah, betapa hidup sangatlah pahit. Seharusnya kita
menikmati luka yang sekarang tengah bahagia. Berbahagialah bersamanya. Sebab
hanya dengannya kau bisa sempurna.
Jahat
“Nalurimu berkata, ‘jangan lakukan!’ namun jiwamu
menentang, ‘mari wujudkan!’”
Tentang hidup, siapa yang menjamin? Sesekali
kita menebak, sesekali kita terjebak. Siapa yang jahat? Hidupmu atau caramu?
Kita adalah sama; menjahit luka yang semakin terbuka.
Tentang mimpi, siapa yang mengatur? Sesekali kita
berjuang, sesekali kita terbuang. Ada yang lebih salah dari pikiran? Hidupmu
atau caramu? Kita adalah dahaga; mencari haus demi hidup tetap terus.
Lupa
“Pikiran kita terdiri dari dua lapis
yang berbeda. Mengingatkan kegagalan dan melupakan perjuangan.”
Entah
siapa yang meyakini bahwa kita takkan bisa melanjutkan kegalalan. Entah sampai
mana kita bisa menebarkan perjuangan. Entah kau atau aku yang berhenti dahulu di
titik kematian. Tanpa harokat dan kamus yang tepat, kita hanyalah kata kerja
yang bersifat benda.
Anggap
saja semesta adalah imajinasi belaka, dan kau hidup sendiri beratap ragu yang
tak usai berlagu. Kau menikmati kesunyian dengan khusyuknya sambil memahat
bebatuan. Lalu semua sirna; hanya kau sendirian.
Lepas
“Sekeras apa pun kepalamu, isinya hanya
lemah dan cemen.”
Mari
telaah sejenak, ruang dan waktu berselisih tentang silang dan buntu. Dan cinta
yang paling sunyi melerai keduanya. Lalu luka yang paling ramai bersekutu dalam
negara tanpa otak. Kita terjebak.
Pada akhirnya rasa yang memenangkan
perang hangat. Pada akhirnya kita yang dikalahkan rasa rehat. Sudahlah, kepala
yang paling keras adalah ikan. Berenang dengan cepat dan lincah, namun juga
telat dan guncah.
·
Bangunrejo, 5 April 2022
· ~ Serial keempat dari Fana.
Komentar
Posting Komentar