Mencandu
“ Khawatirku semakin dalam menggali tentangmu. Akankah semesta menjadikanmu bintang yang kelak disandingkan rembulan atau jatuh ke dalam lumpur yang berharap kecupanmu?” Larut “Terlalu banyak rasa sakit yang dibalut gelak tawa. Namun larut dalam temu yang menggema.” Jauh sebelum ada pertemuan, gelisahku dipupuk kehilangan. Ada yang lebih sakit dari pahit; perih dari lirih; pedih dari sedih. Ada, jauh sebelum kehilangan dipertemukan. Setelah melumut dalam tawa, sakit tak lagi menakutkan. Ia telah menyatu dalam kehidupan. Menyatu dalam keseharian. Menyatu dalam pertemuan yang selalu dan akan terus mengaduk kita dengan detiknya. Hingga kita melarut bersama waktu. Cemburu “Aku takut jika mimpiku selamanya hanyalah mimpi.” Senyuman, doa, tangisan, tawa, ratapan; adalah residu yang melekat dalam sunyi kerinduan. Perjuagan, rintangan, semangat, lelah; adalah cara rasa menafkahi penasaran. Untukmu, aku melintasi banyak luka dengan penuh suka duka. Untukmu, aku menyelami laut pe