Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Bagai (prosa)

"Seharusnya, cinta tidak perlu dipaksakan. Rasa yang tulus akan menciptakan sikap yang halus. Bagai gurun yang tandus, tak ada yang perlu diperjuangkan selagi yakin tetap lurus.” Jatuh “Tumbuh benih harapan dalam hening senyumanmu. Kuharap itu bukan palsu yang menyamar dengan ragu.” Akirnya, kau menoleh ke belakang. Menatap wajah yang hampir redup oleh harapan. Wajah yang tidak pernah dibasuh ketenangan; wajah yang tidak pernah digosok kesenangan; wajah yang kusut. Kau perhatikan kerutan lembut yang terukir dengan rapi; garis yang menggambarkan jiwa lemah. Kau menatapnya dengan lelah, dan dengan sangat terpaksa kau menghampirinya yang kini sangat susah. Kau mulai membelai, memberi vitamin rasa penyemangat, menanyakan sisi mana yang terluka, mengobatinya dengan cinta. Lalu wajah itu mendadak gembira, tumbuh harapan yang mencuat, lahir senyuman yang tersirat. Namun sebelum rasa itu beranak – pinak, kau tusuk hatinya yang baru saja sembuh dari hampa. Kau tatap dengan ragu, lalu

Pernah (prosa)

  “ Pernah, kan? Merindukan suatu tempat yang dipenuhi lukisan bintang. Membelah kota di sepanjang keramaian. Merobek sunyi yang mendadak kedinginan. Menjadi satu di tengah kehangatan” Pernah “Menemukan dan kehilangan, adalah hidup. Segala yang pernah, pada akhirnya tetap punah” Nahas, debu itu adalah kita. Dari sekian banyak yang berhamburan, hanya kita yang  berlumuran. Malam – malam yang bercorak puitis, menjelma kenangan yang terukir sadis. Benar, bukan? Pada akhirnya, kita saling menyangkal kemungkinan. Pada akhirnya, kita saling menuduh kepastian. Sebelum yang terindah itu pernah; nadi kita seirama, langkah kita beriringan, senyum kita bertebaran. Pernah, sebelum akhirnya tetap punah. Singgah “Mengulang dan berpulang, adalah kenangan. Menjadi kurang dan hanya bersarang” Apa untungnya mengingatmu yang sedari dulu adalah ragu? Rasa pun ragu untuk menikmati kenangan yang hanya sebatas jarang. Kita jarang menyapa, untuk apa bertanya siapa? Kita jarang bertukar kata, untuk