Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Dengan

  “Langit bercerita perihal doa yang mengambang di tangannya. Mengupas kata yang melekat pada rasa, menyantap sajak yang tak kunjung tersampaikan. Mengulas bukti yang berjajar di matamu.” Yumin Hoo. Demi “Pertunjukan sederhana yang sangat dramatis adalah ketika awan memeluk mentari yang tak sengaja terbuai. Ia lupa bahwa ia bisa hangus karenanya. Itulah cinta.” Mengalunlah dengan santai. Aku tengah sibuk menyusun panggung untuk pertunjukkan elok nantinya. Jemariku takkan pernah lelah menari untuk terus menghibur galaumu. Teruslah bersedih agar aku juga terus menghibur. Kapan kau membutuhkan alat bahagia, ambillah. Ambillah bahagiaku untuk menukar sedihmu. Aku takkan pernah keberatan, sedikitpun. Selagi kau masih mau menyaksikan, aku rela untuk terus berputar, berjingkat, bersakit-sakitan demi senyumanmu; demi bahagiamu. Mungkin “Setiap kita mempunyai satu pinta yang terkadang hanya ingin; tidak nyata dan juga tidak ada. Hanya angan yang selalu bersandiwara. Merobek logika deng